Thursday, December 4, 2008
Thursday, November 27, 2008
PHOTOGRAPJAZZ di NGAYOGJAZZ
Ngomong-ngomong soal jazz memang tidak ada habisnya. Dari asal mula munculnya jazz hingga salah kaprah tentang jazz diindonesia. Bicara soal salah kaprah jazz di indonesia, Djaduk Ferianto dan WartaJazz.com sepakat untuk memarginalkan jazz dan mengengembalikan jazz itu sediri kepada masyarakat dengan penuh kebebasan.
Jazz di indonesia yang selama ini di anggap sebagai musik kalangan mapan dan bertaraf ekonomi tinggi dibalikan keadaanya seperti semula menjadi Jazz Yang Merakyat,Bebas,Murah, dan juga memiliki nilai budaya tradisional.
Pertunjukan Jazz yang digarap dengan inisial Ngayogjazz ini mampu membalikan mata masyarakat dan pecita musik jazz untuk kembali "ngasor" bersama musik jazz. "Jazz Itu berasal Kampung dan sekarang kembali kekampung.. " ungkap Iga Mawarni sebelum memulai penampilannya di Ngayogjazz 2008 yang di adakan di Desa Wisata Tembi Bantul.
JavaJazz dan JakJazz, 2 acara jazz yang dikenal dengan tiket masuknya yang mahal ini mungkin bukan tandingan untuk ngayogjazz yang gratisan. Secara pengalaman 2 event tersebut senior dan lebih besar ruang lingkupnya hingga ke tingkat internasional. "Ya..kalo bisa sih ngayogjazz juga bisa menjadi event kelas dunia" tanggap seorang penonton saat menanggapi pertanyaan tentang harapan untuk ngayogjazz disela-sela kesibukannya menikmati ngayogjazz.
Acara yang diramaikan dengan 5 panggung dan 19 penampilan dan diangakat dengan tema "Njajazz Desa Milang Kori" pada tahun 2008, akan menjadi acara tahunan yang juga akan di dukung oleh pemkab Bantul. Kepedulian inilah yang akan menjdai titik tolak kembalinya Jazz yang "ngasor" dan terus berkolaborasi dengan budaya lokal.
JAZZ IS YOU!
Friday, November 14, 2008
malinau trip
mendapat tugas pergi kedaerah pemekaran baru di pulau kalimantan adalah hal yang menyenangkan, tetapi juga menjadi mimpi buruk bagi sebagian orang. Salah satu alasan yang saya dapatkan kenapa beberapa orang mendapat mimpi buruk ketika diberi tugas ke daerah baru atau ke pedalaman yaitu media transportrasi dan akses ke daerah yang di tuju. Salah satu media trasnsportasi yang populer di kalimantan adalah speedboat dengan rute menyurui sungai pulau borneo untuk menuju daerah pedalaman dan daerah pemekaran baru.
salah satu daerah pemekaran yang terbilang masih sangat baru adalah kabupaten malinau. untuk menuju malinau transportrasi yang paling memungkinkan adalah pesawat perintis dan speedboat. Speedboat adalah transportrasi yang cocok untuk perjalanan anda yang ekonomis. Anda akan terapung didalam kapal cepat ini selama 3 jam bila anda berangkat dari kota tarakan. Saran saya untuk anda yang tidak terbiasa dengan model transportrasi ini mungkin ada bisa mempersiapkan benda-benda autis anda untuk membunuh waktu tempuh yang cukup lama apalagi terkadang selama perjalanan cuaca dan arus dapat tiba-tiba berubah, atau siapkan rasa ngantuk anda yang luar biasa supaya dapat tertidur lelap di dalam kapal.
Thursday, September 18, 2008
SELAMAT SAMPAI SURGA
"Selamat jalan semoga selamat sampai surga"
itulah kata-kata seorang cucu kepada neneknya yang meninggal dunia
bukan tidak sopan bukan kurang ajar
tiada kata lain unt melepas waktu yang telah tiba!
hanya berpasrah, tanpa kesedihan dalam kepasrahan
hanya dapat berharap dalam alunan lagu doa yang menggema dalam sayupan lantun..
surga dalam dekapan cerahnya cahaya suci..
Sunday, September 14, 2008
welCOME
selamat datang kawan..kasihan kmu ilang dan terjebak di jogja..hahaha...
kaliurang yuk..ayuk..hihihihi..jam menunjukkan pukul 10.30 malam waktu jakal.
dingin-dingin lo..pertama kalai ketemu ma aku lagsung aku kerjain..haha..sukurin..
salah sendiri sosokmu bikin aku teringat dengan mbak dobel-U- hahaha...
apa lagi cardigan hijau, polo shirt merek A warna cerah, celana ketat, tas cangklong warna gelap dan ponimu yg terlempar2..hahaha..dulu mbak itu juga dilempar2 poninya..
aaha..selamt datang lah di fana ini...semoga dewata selalu memberkati semua pertemanan kita.
Monday, September 1, 2008
surup-surup sendja
sesosok datang tanpa permisi..memanggil arahan yang sedang dalam penantian..
sosok dengan seberkas serpihan romantika dan kenangan yang dulu selalu indah..
serpihan yang mungkin sudah tanpa ikat harapan..
ya..hari itu memang kami menikmati rasa dari sisa-sisa serpihan itu..
tidak ingin bohong..memang serpihan itu begitu kuat menarik kami kembali di bawah langit seja sore dan angin debu yang tidak menyurutkan serpihan kami..
hah..menikmati memang..dimana semua terbebas dan leluasa tanpa benteng yang di bangun di depan jalan..dengan segala kesederhanaan dan kejujuran prilaku yang utuh untuk di bebaskan...
hah..ngomong apa saya ini...yg jelas hari itu dari seja dan malam yang sangat yoi bersama dia yang yoi juga...hahhaha..
dimana semua serpihan kembali kami rasakan dengan berrendam di dalam roman kami!
sosok dengan seberkas serpihan romantika dan kenangan yang dulu selalu indah..
serpihan yang mungkin sudah tanpa ikat harapan..
ya..hari itu memang kami menikmati rasa dari sisa-sisa serpihan itu..
tidak ingin bohong..memang serpihan itu begitu kuat menarik kami kembali di bawah langit seja sore dan angin debu yang tidak menyurutkan serpihan kami..
hah..menikmati memang..dimana semua terbebas dan leluasa tanpa benteng yang di bangun di depan jalan..dengan segala kesederhanaan dan kejujuran prilaku yang utuh untuk di bebaskan...
hah..ngomong apa saya ini...yg jelas hari itu dari seja dan malam yang sangat yoi bersama dia yang yoi juga...hahhaha..
dimana semua serpihan kembali kami rasakan dengan berrendam di dalam roman kami!
Thursday, July 24, 2008
Tuesday, July 15, 2008
Monday, July 14, 2008
DOMES FOR THE WORLD
"DOMES FOR THE WORLD" written on one of the welcoming gate sides in New Nglepen (dome house complex). This complex had been built for about two years ago and it was occupied for Jogja earthquake victims who were unlucky and they get it for free.
After two years became a place to live, this complex was more alive. There are many footsteps come along to this place to observing or just spoiling their eyes.
A mosque, kindergarten, Public Health Center, public bathroom were some public facilities for the people in this complex. However, the bad luck came up the kindergarten building since the building did not use properly. The kindergarten building became the local housewives gathering and courses. The Public Health Center was never visited by its doctors. Thus, the New Nglepen people must go out of this complex to get the health services and send their children to school in kindergarten.
The people of New Nglepen might have already understood this situation and close their ears about this peculiarity. However, the adults kept tilling rice filed and working in urban and the children kept playing cheerfully.
How beautiful to live without noticing a peculiarity.
Thursday, July 10, 2008
ndeso ngota
The first step was about 4 o’clock in the morning, the cold and fresh air went along with the air blowing. Sewon-Sentul traditional market was not a short distance for a struggle about traditional food. It had been 5 years Bu Ponirah sold her Getuk Ndeso in Sentul traditional market, Jogja. The consumers were never tired to get and always hoped for Bu Ponirah’s getuk. It was indeed that the getuk*) sold in a very short time, it only took 3-4 hours to make her getuk sold by fortune.
The short time for the long journey of life.
*) getuk= snack made from yams or cassava (which have been crushed and to which sugar and coconut have been added)
Subscribe to:
Posts (Atom)